MANCALA PUTRA MANCALA PUTRI

MANCALA PUTRA MANCALA PUTRI



Doh Nyono Cerak Nyono.
Pidak jempole.

Itu semua kekayaan filosofi jawa lewat kiasan sanepan dan paribasan yang biasa diungkap untuk menberi gambaran tentang perilaku manusia kebanyakan.

Nah kali ini saya nukilkan filosofi jawa lainya yang mungkin bisa mendekati masa pilkada yang semakin dekat yaitu filosofi jawa mancala putra mancala putri.

Jika kamu mempunyai kemampuan mengubah wujud jasmaniah dalam tingkat yang lumrah bisa dilakukan manusia dengan tujuan agar kamu mampu berbaur dengan lingkungan, maka kamu sudah bisa dikatakan bisa mancala putra mancala putri.

Perubahan jasmaniah mulai hanya sekedar memakai model pakaian, mengikuti kebiasaan, bertindak-tanduk, atau sekedar bertutur-kata seperti umumnya di lingkungan yang ingin dibaurinya. Dengan demikian, kemampuan berubah untuk menyesuaikan diri menjadikannya tidak berbeda dan diterima di lingkungannya.

Sebaliknya, mengubah wujud jasmaniah juga bisa untuk mengelabuhi lingkungannya. Ia tidak ingin aslinya dikenali oleh lingkungannya. Ia menyamarkan wujud jasmaniahnya agar dia dianggap sosok lain. Bisa saja dalam penyamarannya ia menggunakan rambut palsu, memakai kacamata, memakai dasi,  berpakaian rapi, berada di gedung dan perkantoran mewah, atau menjadi aktivis organisasi dan penegak aturan sekalipun. Bahkan status, data pribadi, dan nama pun akan ia ganti untuk tujuan menyamar.

Di lingkungan merah ngaku merah, di lingkugan biru ngaku biru, di lingkungan kuning ngaku kuning,  agar kamu bisa diterima lingkungan, nah jika kamu sudah bisa melakoninya kamu juga bisa disebut sudah bisa mancala putra mancali putri.

Ada macam ragam tujuan mengapa kita bisa mancala putra mancali putri, yaitu untuk tujuan penyelamatan diri dari berbagai aspek kehidupan. Ingat BUNGLON binatang yang bisa merubah warna tubuhnya untuk menyesuaikan dengan warna lingkungan .... ? Ya mirip2 itulah sejatinya mancala putra mancali putri .....
Apakah itu negatif, oh belum tentu, mungkin justru suatu kebaikan. Contohnya jika sudah jadi pejabat harus bisa berbaur dengan segala lapisan masyarakat dengan latar belakang yang beragam, kuncinya asal jangan tercerabut dari akarnya. 

Apakah kamu bisa dan terbiasa mancala putra mancala putri..... ?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARINTOKO PROVOKATOR PERTANIAN

PANDUAN TEKNIS BUDIDAYA PISANG

KOLONJONO