PEMASANGAN DIPPING DI PASAR SIONO

POLA HIDUP BARU DENGAN POLA BARU DAN PELAYANAN/FASILITAS BARU

Oleh : Johan Eko Sudarto Kepala Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kab.Gunungkidul


Pandemi Covid 19 sudah berlangsung sejak bulan maret 2020 dan Kita tidak tahu berapa lama pandemic Covid 19 ini akan berlangsung, dampak dari pandemic ini sudah dapat dirasakan, dari sisi politik/pemerintahan, pandemic ini telah mengubah kebijakan pemerintah untuk lebih fokus pada penanganan pandemic dengan mengerahkan segala sumber daya yang tersedia, dengan melupakan target-target pembangunan yang telah direncanakan sebelumnya karena penanganan covid ini menjadi prioritas utama, kebijakan tersebut diantaranya adalah refokusing anggaran dipemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mengatasi penyebaran virus covid 19 ini, sedangkan dibidang ekonomi dan sosial budaya, pandemic ini telah menyebabkan turunnya aktivitas ekonomi, sehingga menciptakan pengangguran dan menyebabkan masyarakat menjadi miskin karena kehilangan pekerjaan.
Pengambilan kebijakan menjadi sebuah dilematis, antara menyelamatkan kesehatan masyarakat dan menyelematkan perekonomian, untuk itu dalam pengambilan keputusan dikenal dengan apa yang disebut Optimasi dinamis, dengan multi kendala yang berubah antar waktu, tujuannya adalah untuk mereplikasi situasi yang dihadapi suatu entitas yang berwawasan kedepan multi aspek dan multidimensional, dengan memperhitungkan kendala dan ketidakpastian (stochastic dynamic optimization). Secara teknis karena keputusan akan melihat kedepan (fordwardlooking) diperlukan sebuah terminal untuk menjamin bahwa secara matematis optimasi tersebut mempunyai solusi yang dapat dianalisis. (Ari Hidayat,”Kenormalan Baru sebagai Jangkar Ekspektasi Positif”, Kompas, 9 Juni 2020).



Untuk itu perlu upaya untuk melakukan perubahan secara positif dengan mebangun tatanan baru atau aturan main baru karena proses produksi barang dan jasa dan distribusi harus higienis, beretika kesehatan dan mengedepankan keselamatan.
Perubahan positif berkaitan dengan kutivasi segenap nilai-nilai, seperti uoaya keras, tak mau menyerah displin, waspada, cepat tanggap, budaya hidup bersih dan sehat, adaptif dan patuh terhadap protocol kesehatan serta respek terhadap etika kesehatan. Nilai-nilai seperti itulah yang dibutuhkan untuk memperkuat pondasi tatanan baru ditengah pandemic dan pasca pandemic dalam rangka merintis kehidupan normal baru untuk pemulihan sosial ekonomi.
Banyak aspek yang yang harus dipertimbangkan oleh Pemerintah dan para pemangku kepentingan agar mulus dalam melalui proses transisi ini menuju kenormalan baru, terutama dalam mengintegrasikan protokol kesehatan kedalam setiap aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas ekonomi. Kunci dari keberhasilan dalam kenormalan baru dalam aktivitas masyarakat adalah komitmen, konsistensi dan kedisiplinan dari warga masyarakat dalam menaati protokol kesehatan termasuk dalam aktivitas ekonomi yang nantinya akan mempercepat proses pemulihan ekonomi pada suatu wilayah/daerah. Disamping itu perlu adanya penambahan sarana dan prasarana fasilitas publik serta regulasi dalam rangka melakukan rekayasa sosial untuk mentaati protokol kesehatan dan sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan kapalitas ataupun fasilitas publik ataupun produk suatu komoditas.
Mendasarkan pada konsep tersebut diatas, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul secara bertahap melakukan pembenahan dan penambahan fasilitas publik terutama fasilitas sarana distribusi barang dan komoditas, sebagai upaya mempercepat proses pemulihan ekonomi pada masa pandemic covid 19. 


Salah satu penambahan fasilitas tersebut adalah penambahan fasilitas kolam DIPPING yaitu kolam kecil berisi cairan disinfektan yang ditempatkan dipintu masuk di Pasar Hewan Siyono, Playen dan Pasar Hewan Munggi, Semanu. Dalam dipping tersebut juga dilengkapi sarana shower atau penyemprot untuk bagian atas dan samping kanan kiri kendaraan pembawa hewan ternak, sedangkan kolam berfungsi untuk membasuh bagian roda kendaraan pembawa ternak tersebut. Tujuan dari pencelupan dan penyemprotan cairan disinfektan tersebut adalah untuk membunuh ekternal parasit pada badan hewan sapi ataup kambing. Sehingga komoditas ternak sapi dan kambing yang berasal dari Kabupaten Gunungkidul diharapkan sudah bebas dari penyakit, dengan demikian ternak sapi dan kambing aman untuk dikonsumsi oleh manusia.
Penambahan fasilitas kolam dipping dilakukan dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat berbasis komoditas ternak sapi dan kambing, kedepan Pasar Hewan dan Pasar Hewan Munggi dapat menjadi Pasar Rujukan Regional atau bahkan Nasional untuk komoditas ternak sapi dan kambing.
Ayo belanja ternak sapi ke pasar siyono atau dipasar munggi.


Dicopy paste dari Fb.Johan Eko

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARINTOKO PROVOKATOR PERTANIAN

PANDUAN TEKNIS BUDIDAYA PISANG

KOLONJONO